Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

Alasan BCA Gelar Stock Split Saham

Gambar
  Perbesar Kantor PT Bank Central Asia Tbk (BCA). saat ini transpormasi digital BCA melalui internet dan mobile banking, dan berbagai aplikasi, fitur, alat pembayaran nontunai. PT Bestprofit Futures  -  Jakarta -  PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA akan memecah nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5. Setelah stock split, nilai nominal saham BCA menjadi Rp 12,50. BCA menggelar stock split untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain itu, perseroan juga ingin saham BCA dapat dijangkau investor ritel termasuk generasi muda. "Sehingga diharapkan akan meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan,” tulis manajemen BCA dalam keterbukaan informasi BEI,  Jumat (30/7/2021). Setelah aksi korporasi ini, jumlah saham BCA menjadi 123.275.050.000 saham. Sebelum stock split, jumlah saham BCA sebesar 24.665.010.000. Nilai nominal saham BCA menjadi Rp 12,50 setelah stock split. Nilai nominal saham sebelum stock split menjadi Rp 62,50. St

Wall Street Bervariasi Setelah The Fed Pertahankan Kebijakan

Gambar
  Perbesar Ilustrasi wall street PT Bestprofit Futures  -  New York -  Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu, 28 Juli 2021. Indeks S&P 500 mendatar setelah ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengatakan, peningkatan ekonomi yang substansial diperlukan bagi bank sentral untuk kembali mulai memutar kebijakan pelonggaran moneternya. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 berada di posisi 4.400,64. Indeks Nasdaq naik 0,7 persen menjadi 14.762.58. Indeks Dow Jones merosot 127,59 poin atau hampir 0,4 persen menjadi 34.930,93. Rata-rata indeks saham acuan melemah dari posisi rekor pada sesi sebelumnya dan menghentikan kemenangan beruntun selama lima hari. Saham induk usaha Google, Alphabet naik 3,1 persen setelah raksasa teknologi itu membukukan hasil kuartalan dengan mencatat lonjakan 69 persen dalam pendapatan iklan. Saham Boeing naik hampir 4,2 persen setelah produsen pesawat itu membukukan laba pertamanya s

Bursa Saham Asia Menguat Tersengat Sentimen The Fed

Gambar
  Perbesar Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona.  PT Bestprofit Futures  -  Jakarta -  Bursa saham Hong Kong melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis pagi (29/7/2021) setelah alami aksi jual selama dua hari pada awal pekan. Sementara itu, bursa saham Asia Pasifik menguat setelah the Federal Reserve (the Fed) mempertahankan kebijakan moneternya. Pada awal perdagangan Kamis pekan ini, indeks Hong Kong Hang Seng naik sekitar dua persen. Penguatan indeks saham acuan ini terjadi setelah melemah lebih dari delapan persen dalam dua hari. Selain itu, bursa saham China daratan juga ikut menguat. Indeks Shanghai naik lebih dari satu persen dan Shenzhen melonjak 2,04 persen. Demikian dilansir dari  CNBC , Kamis pekan ini. Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,64 persen. In

Emiten Wajib Sampaikan Laporan Berkelanjutan

Gambar
  Perbesar Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. PT Bestprofit Futures  -  Jakarta -  Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat peningkatan investasi berkelanjutan di pasar modal Indonesia. Hingga akhir 2020, BEI mencatat total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) mencapai Rp 3,06 triliun. Sementara hingga semester I 2021, total dana kelolaan sudah mencapai Rp 2,54 triliun. Pada saat bersamaan, peningkatan juga terjadi pada aset yang  underline -nya adalah emiten dengan praktik ESG yang baik. Jumlah reksa dana dan ETF yang underline nya adalah indeks berbasis emiten ESG, juga meningkat tajam dalam tiga tahun terakhir. "Saat ini tidak kurang ada 15 pilihan reksa dana dan ETF dengan asset under management yang bahkan di akhir tahun lalu sempat melampaui angka Rp 3 triliun," kata Direktur