Postingan

Menampilkan postingan dengan label pt best profit futures jakarta

Wall Street Bervariasi Imbas Kekhawatiran Tapering The Fed

Gambar
  Perbesar Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19.  PT Bestprofit Futures  –  Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan saham Kamis, 19 Agustus 2021. Indeks S&P 500 bergejolak seiring pasar hadapi kekhawatiran tentang bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) menghadapi stimulus. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik tipis 0,1 persen ke posisi 4.405,80. Indeks Nasdaq menguat 0,1 persen menjadi 14.541,79. Indeks Dow Jones turun hampir 0,2 persen menjadi 34.894,12. Indeks S&P 500 menghentikan penurunan dua hari berturut-turut, sementara indeks Dow Jones mencatat sesi penurunan ketiga berturut-turut. Risalah pertemuan the Fed pada Juli 2021 yang dirlis Rabu, 18 Agustus 2021 menunj

Kementerian PUPR Salurkan 10 Rusun Baru di Jawa Timur

Gambar
Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Timur siap melakukan proses serah terima kunci sebanyak 10 rumah susun (Rusun). PT Bestprofit Futures  -  Jakarta -  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Timur siap melakukan proses serah terima kunci sebanyak 10 rumah susun ( Rusun ). "Kami tengah mempersiapkan proses serah terima kunci 10 tower Rusun di wilayah Provinsi Jawa Timur. Penerima bantuan Rusun ini adalah pondok pesantren, perguruan tinggi dan yayasan," ujar Kepala SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Timur Ditto Ferakhim dalam pernyataan tertulis, Rabu (1/4/2020). Ditto menjelaskan, Rusun yang akan diserahterimakan berada di sejumlah daerah yakni Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Madiun, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sumenep, dan Kota Madiun Terkait dengan ren

Rupiah Melemah ke 16.457 per Dolar AS Dibayangi Pasien Positif Corona Bertambah

Gambar
Teller tengah menghitung mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. PT Bestprofit Futures  -  Jakarta -  Nilai tukar  rupiah  terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Rabu pekan ini. Pergerakan rupiah masih dibayangi jumlah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 terus bertambah. Mengutip Bloomberg, Rabu (1/4/2020), rupiah dibuka di angka 16.325 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di angka 16.310 per dolar AS. Hingga pukul 11.00 WIB, rupiah bergerak terus melemah hingga ke level 16.457 per dolar AS. Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 16.325 per dolar AS hingga 16.457 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 18,12 persen. Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (J

Kucurkan Stimulus Jor-joran, Pemerintah Diminta Perjelas Skema Defisit APBN yang Melebar

Gambar
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas bersama para menteri di Istana Kepresidenan Bogor, Jakarta, Selasa (4/2/2020). Ratas tersebut membahas kesiapan menghadapi dampak virus Corona. PT Bestprofit Futures  -  Jakarta -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengumumkan penambahan alokasi belanja dan pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar Rp 405,1 triliun untuk menangani wabah  virus corona  (covid-19). Alokasi dana tersebut diterbitkan dalam Perppu Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan. Pemerintah juga menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) sebagai payung hukum relaksasi defisit tersebut. Namun, relaksasi defisit hanya untuk tiga tahun, yaitu 2020, 2021, dan 2022. Pada 2023, pemerintah akan kembali pada disiplin fiskal batas maksimal defisit 3 persen dari PDB.Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah mengapresiasi keputusan tersebut sebagai langkah yang berani di tengah berbagai