Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Investor Cermati Perdebatan Batas Utang dan Pengeluaran Pemerintah AS

Gambar
  Perbesar Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash) PT Bestprofit Futures  –  New York -  Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu, 29 September 2021 waktu setempat. Sektor saham teknologi kembali berjuang seiring imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun bergejolak. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 90,73 poin atau 0,26 persen ke posisi 34.390,72. Indeks S&P 500 bertambah 0,16 persen menjadi 4.359,46. Indeks Nasdaq melemah 0,24 persen menjadi 14.512,44. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun diperdagangkan di bawah 1,5 persen pada Rabu pagi waku setempat. Namun, imbal hasil obligasi itu kembali naik menjadi 1,54 persen pada perdagangan Rabu sore hari. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun menjadi 1,56 persen. Selama sesi sebelumnya, imbal hasil obligasi AS menyentuh 1,567 persen, level tertinggi pada pekan ini sehingga memberikan tekanan pada  growth stock . Saham teknologi paling terpukul pa

Bursa Saham Asia Tersungkur Imbas Wall Street yang Lesu

Gambar
  Perbesar Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. PT Bestprofit Futures  –  Singapura -  Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Rabu pagi (29/9/2021) seiring wall street yang tertekan. Indeks saham Nasdaq turun tajam hampir tiga persen seiring imbal hasil obligasi yang menguat. Di Jepang, indeks Nikkei turun 1,83 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Topix melemah 1,91 persen, indeks Korea Selatan Kospi merosot 1,77 persen. Indeks Australia ASX 200 tergelincir 0,32 persen. Demikian mengutip dari laman CNBC, Rabu pekan ini. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,32 persen. Investor akan mencermati imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun yang mencapai 1,5 persen pada Senin waktu setempat dan melanjutkan penguata hingga ke posisi 1,54. Imbal hasil obligasi menekan saham teknologi di wall street. Indeks Na

Saham Unit Mobil Listrik China Evergrande Anjlok pada Awal Pekan

Gambar
  Perbesar Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. PT Bestprofit Futures  –  Jakarta -  Saham unit mobil listrik China Evergrande anjlok 26 persen pada Senin, 27 September 2021 setelah mendapat peringatan menghadapi masa depan yang tidak pasti yang dihadapi Evergrande mau tidak mauharus ada suntikan uang tunai sesegera mungkin. Langkah tersebut sebagai risiko karena Evergrande tidak akan melanjutkan rencana untuk menerbitkan saham RMB. China Evergrande New Energy Vehicle Group mengeluarkan peringatan setelah pasar ditutup pada Jumat, 24 September 2021. Ini adalah tanda paling jelas krisis likuiditas pengembang properti memburuk di bagian bisnis lainnya. Saham unit mobil listrik turun ke level 1,66 dolar Hong Kong pada awal perdagangan sebelum memangkas kerugian hingga jatuh 2,2 persen. Saham China Evergrande naik 5 persen menjadi