Bursa Saham Asia Bergerak Variatif Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed

PT Bestprofit Futures - Jakarta - Saham-saham di Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu pagi. Hal ini karena investor menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve AS.
Dikutip dari CNBC, Rabu (29/7/2020), di Korea Selatan, Kospi naik tipis pada awal perdagangan. S&P/ASX 200 di Australia naik 0,23 persen.
Sementara saham di Jepang tertinggal secara regional, dengan Nikkei 225 tergelincir 0,6 persen. Sedangkan indeks Topix turun 0,88 persen.
Saham produsen mobil Jepang Nissan Motor anjlok lebih dari 6 persen setelah perusahaan pada hari Selasa memperkirakan kerugian 470 miliar yen pada 2020 ini.
Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan sekitar 0,1 persen lebih tinggi.
Fokus investor kemungkinan akan pada keputusan suku bunga mendatang oleh The Fed, diharapkan akan keluar pada hari Rabu di Amerika Serikat.
"(Komite Pasar Terbuka Federal atau The Federal Open Market Committee) akan menjadi fokus yang kuat dari para investor di pasar selama 24 jam ke depan," kata Kim Mundy, Seorang Ekonom di Commonwealth Bank of Australia, menulis dalam sebuah catatan.
"Kami berharap bahwa FOMC akan tetap dovish dan mengakui bahwa prospek ekonomi AS telah memburuk sejak pertemuan 11 Juni," kata Mundy.
“Sejak 11 Juni, ada lebih dari 2 juta kasus virus corona baru di AS. Ini telah memperlambat upaya pembukaan kembali di beberapa negara bagian AS dan sebagai hasilnya, meningkatkan ketidakpastian seputar laju pemulihan ekonomi AS," lanjut dia.

Wall Street dan Harga Minyak

PT Bestprofit Futures - Di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average turun 205,49 poin dan ditutup ke level 26.379,28. Nasdaq Composite turun 1,3 persen untuk mengakhiri perdagangan di 10.402,09. Sementara S&P 500 turun 0,6 persen menjadi ditutup pada 3.218,44.
Sedangkan harga minyak naik di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent naik 0,58 persen menjadi USD 43,47 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga naik 0,44 persen menjadi USD 41,22 per barel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Dunia dan Perak Kompak Turun

Di Hari Jadi ke-49, BP Batam Operasikan Waduk Tembesi

Wall Street Menguat Imbas Meredanya Kekhawatiran Dampak Varian Omicron