OJK: Penerbitan Obligasi Korporasi Sentuh Rp 65,22 Triliun hingga 1 Oktober 2021

 Syariah, Dolar AS, Saham, Obligasi? Optimalkan Potensi Tumbuh Dana Anda.

Total nilai penerbitan obligasi korporasi ini menurun jika dibandingkan periode sama 2020 yang mencapai sebesar Rp 85,27 triliun.

Berikut adalah beberapa nama perusahaan yang menerbitkan obligasi 2021, antara lain:

- PT Adhi Commuter Properti sebesar Rp 500 miliar

- PT Oki Pulp & Paper Mills sebesar Rp 3 triliun

- PT Polytama Propindo sebesar Rp 300 miliar

- PT Waskita Karya Tbk sebesar Rp 1,77 triliun

- PT Maybank Indonesia Finance (PUB Obligasi III Tahap I) sebesar Rp 500 miliar

- PT Pembangunan Perumahan Tbk (PUB Obligasi III Tahap I) sebesar Rp 1,5 triliun

- PT Barito Pacific Tbk (Obligasi Berkelanjutan II Tahap I) sebesar Rp 750 miliar

- PT Sarana Multigriya Finansial  (Obligasi Berkelanjutan VI Tahap I) sebesar Rp 1,2 triliun.

Sementara total nilai penerbitan sukuk korporasi hingga 1 Oktober 2021 mencapai sebesar Rp 10,9 triliun, naik dibandingkan periode yang sama pada 2020 yaitu sebesar Rp 7,09 triliun.

Pada 8 Juli 2021, Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Salyadi Saputra pernah mengatakan realisasi penerbitan obligasi korporasi sebesar Rp 43,36 triliun hingga semester I-2021.

Prospek penerbitan obligasi korporasi pada sisa tahun ini, kata dia, masih dibayangi ketidakpastian akibat perkembangan kasus Covid-19 di dalam negeri.

Beberapa kebijakan pemerintah yang turut memengaruhi kondisi ini antara lain pemberlakuan PPKM Darurat yang saat ini berlangsung.

Selain memperlambat pemulihan ekonomi, situasi ini menyebabkan persepsi risiko investasi di Indonesia berpotensi meningkat di mata para investor. Akibatnya, potensi serapan obligasi korporasi bisa terimbas.

""Hal ini membuat korporasi berpikir dua kali sebelum melakukan emisi surat utang," kata Salyadi dalam Media Conference saat itu.

Dibayangi Langkah Tapering

PT Bestprofit Futures – Di sisi lain, properti obligasi korporasi Indonesia juga dipengaruhi langkah tapering The Fed. Salyadi menjelaskan, meskipun kebijakan tapering belum akan dilakukan pada tahun ini, risiko pada pasar obligasi korporasi akan tetap terlihat.

Dia menuturkan, investor telah memikirkan langkah antisipasi, menyusul kasus COVID-19 di dalam negeri yang masih melambung.

best jakartaprofit jakartafutures jakartabpf jakartabestprofit jakartaBest Profitbest profit futures jakartaPT Bestprofit Futurespt Bestprofit Futures jakartaBestprofitPT Bestprofit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wall Street Menguat Imbas Meredanya Kekhawatiran Dampak Varian Omicron

Di Hari Jadi ke-49, BP Batam Operasikan Waduk Tembesi

Tutup 2020, IHSG Melemah ke 5.979 dan Rupiah Naik ke 14.050 per dolar AS